Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan kunjungan ke Tanah Toraja guna membahas pentingnya pariwisata Toraja Sulawesi Selatan masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSP),langsung ditindaklanjuti Menko Kemaritiman Luhut B Pandhaitan dengan mempersiapkan pengembangan destinasi wisata bersama perwakilan kementerian lembaga terkait.
Dalam lanjutan tindakan nya,tim khusus ini telah menyelenggarakan rapat koordinasi bersama Pemda Sulawesi Selatan dan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Tana Toraja,serta PEmkab Toraja Utara yang dipimpin Deputi IV Kemenko MAritim,Safri Burhanuddin di Makasar,Selasa (7/2/2017). Pada pertemuan ini lembaga pemerintahan yang terlibat resmi menyepakati Toraja masuk sebagai KSPN ke -11.
Tim khusus percepatan pengembangan destinasi wisata ini langsung bergerak cepat melakukan kunjungan lapangan ke Toraja yang didampingi oleh Bupati Tana Toraja,Nico Biringkanae,pada tahap awal tim khusus akan fokus pada pembangunan infrastruktur khususnya transportasi.
“Tim khusus pada tahap awal ini akan fokus pada identifikasi pembangunan infrastruktur khususnya pembangunan Bandara di Toraja sebagai aksesbilitas penting,” Safri Burhanuddin. Selain memaksimalkan bandara yang sudah ada,yaitu Bandara Pongtiku,pembangunan juga dilakukan pada Bandara Buntu Kuni.
Pembangunan bandara dianggao menjadi penting,mengingat transportasi merupakan gerbang utama turis datang ke satu destinasi wisata. “Hal ini memang menjadi sangat penting dan menjadi prioritas mengingat perjalanan darat menuju Toraja dari Makasaar membutuhkan waktu sekitar 9 jam dan menjadi permasalahan bagi turis asing yang mengakui keindahan Toraja namun perjalan darat membuat mereka kapok untuk kembali lagi” ucapnya menambahkan.
Ahli Menko kemaritiman bidang pariswisata Maesita menyampaikan rencana masterplan percepatan pengembangan destinasi wisata Toraja ini akan bekerja sama dengan Bank Dunia,seperti yang dilakukan pada wisata Borobudur dan Danau Toba,karena memakan waktu yang lama tim khusus ini mempersiapkan perencanaan anggaran pembanguna dengan target penyelesaian maksimal tahun 2019.